PropertiLaunch.com, Jakarta- Para investor tetap percaya diri untuk bisa mengembangkan proyek properti di Indonesia. Hal ini terlihat setelah PanaHome yang merupakan anak usaha raksasa elektronik Panasonic Corporation meluncurkan rumah pintar (smart home) di kota Deltamas (3.000 ha), Cikarang, Bekasi (Jawa Barat), kini giliran konsorsium lima perusahaan Jepang yang dipimpin oleh Mitsubishi Corporation bekerjasama dengan SML (Sinar Mas Land0 melalui PT Bumi Serpong Damai, mengerjakan kawasan proyek mixed use the Zora (19 ha) di kawasan BSD City (6.000 ha), Serpong, Tangerang (Banten).
Selain Mitsubishi, konsorsium ini terdiri dari yaitu Japan Overseas Infrastructure Investment Corporation (JOIN), Nishi-Nippon Railrolad (Nishi-Tetsu), Hanshin Electric Railway Corporation (Hanshin) dan Keikyu Corporation. Mereka dengan SML membentuk perusahaan joint venture PT BSD Diamond Development (BDD) untuk mengerjakan kawasan The Zora dengan nilai investasi total USD$ 260 juta atau sekitar Rp 3,5 triliiun. Komposisi saham 60% milik konsorsium Mitsubishi dan 40% milik Sinar Mas Land.
The Zora yang dalam bahasa Jepang artinya adalah “Langit” dirancang sebagai kawasan hunian masa kini dengan tetap mengutamakan aspek lingkungan hijau yang didukung dengan sistem rumah pintar. Rencananya akan dibangun lima klaster yang mencakup 545 unit rumah. Satu menara apartemen mid rise dengan ketinggian kurang lebih 15 lantai yang berisi 300 unit kamar dan 155 unit komersial.
Untuk tahap pertama dipasarkan klaster Keia (4,5 ha) yang berisi 84 unit rumah lebar delapan meter ( untuk tipe 120/195), sembilan meter (153/262) dan 10 mter (190/302) dengan harga Rp 3,9 miliar – Rp 7 miliar per unit. Pengembang juga memasarkan rumah tipe sudut dengan harga Rp 9,3 miliar per unit. Model rumah tiga lantai dengan empat kamar tidur dilengkapi dengan fasilitas kamar mandi dalam.
Harga tersebut sebanding dengan spek material bangunan serta fasilitas yang ditawarkan. Melihat dari pondasi mini pile, dinding luar dalam dilapisi dengan homogeneous tile dan ct wether shield, serta atap dari bahan rangka baja ringan dan genteng beton, plafon gipsum serta rangka metal furing dan shadow line untuk bagian interior.
Untuk bisa memenuhi standar hemat energi, bagian dinding di ruang makan, keluarga dan juga kamar tidur utama dilengkapi dengan kaca low e-glass yang juga diklaim anti radiasi tetap tetap memberikan ruangan untuk sinar matahari bisa masuk. Khusus tipe lebar 9 meter dan 10 meter, lantai ruang keluarganya menggunakan marmer impor dan dilapisi dengan parket di seluruh lantai kamar tidur.
Rumah dijual semi furnished, sudah termasuk bagian kanopi, solar water heater, lemari walk in, bath up, serta bagian dapur (kabinet, sink, pancuran air/faucet, tungku dan juga alat penghisap asap/coooker hood) dan juga ada sanitari dari Toto serta perangkat smartphone dari Panasonic. Tipe rumah dengan lebar 10 meter ini dilengkapi dengan lift buatan dari Mitsubishi untuk bisa memudahkan akses ke lantai dua dan juga tiga. Klaster Keia ditargetkan akan terjual semua dalam jangka waktu empat bulan dengan target penjualan Rp 400 miliar.